WE DEFEND ISLAM

Let's Defend Islam

Part 7A-Kyai Haji Saifuddin Ibrahim-Kebodohan dan Kebohongannya (Muhammad dalam kitab terdahulu-kesaksian pend. Buhaira)

Original link: http://redaksipetang.blogspot.co.id/2016/07/alasan-kyai-haji-saifuddin-ibrahim-dari.html


Mantan Kiyai Mengatakan:

Kuran mengklaim Muhammad dikenal baik oleh pengikut ajaran Alkitab ”seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri” (S 2:146). Sebaliknya Muhammad tidak dikenal di Alkitab sama sekali, tidak pernah dinubuatkan.


Surat 2 (Al-Baqarah) : 146

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ ۖ وَإِنَّ فَرِيقًا مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.

Dari ayat ini kami para Muslim diiformasikan oleh Allah pencipta Taurat dan Injil bahwa apa yang mereka punya sudah tidak lagi serupa dengan apa yang diturunkan pada Nabi Musa A.S dan Isa A.S. Dengan demikian ayat ini jelas sekali membantah claim bahwa INJIL yang disebutkan dalam Al-Qur’an adalah INJIL yang ada ditangan para Kristen saat ini (sebagaimana yang dipakai para missionaris untuk mencuri keimanan para Muslim).

Dikatakan:”mengenal anak-anaknya sendiri” karena naskah (script) yang pernah mereka miliki MENUBUATKAN NAMA MUHAMMAD PLUS SEGALA CIRI-CIRI FISIK DAN TANDA-TANDA KENABIAN MUHAMMAD SAW. Semua ada didalam Taurat yang di wahyukan pada Nabi Musa A.S dan Injil yang diwahyukan para Isa (Yesus) A.S.  Semua tanda-tanda seorang Nabi akan datang begitu jelas hingga mereka memahaminya bagai memahami anak-anak mereka sendiri.

Ratusan tahun para Yahudi menunggu Nabi yang akan datang. Ketika Nabi Muhammad SAW dan para Muslim sampai di Madinah, mereka terkejut setelah mendapatkan bahwa CIRI-CIRI Nabi yang diNUBUATKAN jelas ada pada diri Nabi SAW. Begitu kuat tanda-tanda keNabian seperti yang digambarkan pada kitab mereka, kuat pula mereka MEMBANTAH dan menolak mentah-mentah hanya karena Nabi Muhammad SAW adalah seorang keturunan Arab terutama dari silsilah Ismail A.S. Kekecewaan mereka membuat mereka MENYEMBUNYIKAN AYAT-AYAT NUBUAT KENABIAN BAHKAN MENGHAPUS NAMA “MUHAMMAD” BESERTA SEGALA CIRI-CIRI KENABIAN DARI KITAB MEREKA.

Lalu apa buktinya kalau pernah ada NUBUAT tentang Nabi yang akan datang beciri-ciri seperti Nabi Muhammad SAW? Yang pertama perlu diketahui adalah kesaksian-kesaksian para AHLI KITAB tentang tanda-tanda seorang Nabi yang akan datang.


1. PENDETA (Monk) BUHAIRA (BAHIRA)

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Buhaira

Buhaira (Arabبحير, Buheira, Bahira) adalah seorang mantan Yahudi yang menjadi rahib Kristen Nestorian yang melihat tanda-tanda kenabian Muhammad. Ia tinggal di kota Bushra, Selatan Syam (sekarang Syria).


Dibawah ini jelas menggambarkan bagimana pada Yahudi sebelumnya memiliki NUBUAT kedatangan seorang Nabi berserta ciri-cirinya.


http://www.islamiclandmarks.com/syria/monastery-of-bahira-the-monk

When they arrived, Bahira searched their faces looking for something. He said that he had offered his hospitality to everyone, was there anyone left behind? They said that they had left a young boy called Muhammad to look after the camels. Bahira insisted that they send someone to get Muhammad and bring him to the entertainment. When Bahira saw the face of Muhammad he was delighted for he was aware from the scriptures of the arrival of a mighty prophet and he could see the signs on the young boy. He asked him a series of questions such as how he sleeps, what does he see when he sleeps, what he thinks about and what he does all day. The young Muhammad answered truthfully which convinced Bahira of who he is.

Nabi yang akan datang memiliki TANDA KENABIAN DIANTAR KEDUA PUNDAK. Informasi dari pedeta Buhaira DI DAPATKAN DARI NASKAH YANG DIA MILIKI.

Pertemuan dengan Buhaira

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Buhaira

Setelah melakukan perjalanan yang teramat jauh, suatu hari mereka sampai di sebuah tempat pertapaan di Bushra, antara Syam dan Hijaz. Disana mereka bertemu dengan seorang rahib bernama Buhaira. Ketika melihat Muhammad kecil selalu dipayungi oleh awan, Buhaira segera memperhatikan dengan saksama dan menghampirinya, lalu diperiksa sekujur tubuh Muhammad untuk melihat tanda-tanda kenabian yang diterangkan dalam kitab-kitab suci terdahulu. Ia menemukan tanda kenabian itu di punggung Muhammad, di antara kedua pundaknya, lalu ia mencium tanda itu.

http://salafiaqeedah.blogspot.com/2010/12/only-living-sahabi-tree.html

When the Messenger of Allâh (صلى الله عليه وسلم) was twelve years old (42 BH/580 CE), he went with his uncle Abu Talib on a business journey to Syria. When they reached Busra (which was a part of Syria, in the vicinity of Howran under the Roman domain) they met a monk called Bahira (his real name was Georges), who showed great kindness, and entertained them lavishly. He had never been in the habit of receiving or entertaining them before.

He readily enough recognized the Holy Prophet (صلى الله عليه وسلم) andsaid while taking his hand:

“This is the master of all humans. Allâh will send him with a Message which will be a mercy to all beings.”

Abu Talib asked: “How do you know that?”

He replied:

“When you appeared from the direction of ‘Aqabah, all stones and trees prostrated themselves, which they never do except for a Prophet. I can recognize him also by the seal of Prophethood which is below his shoulder, like an apple. We have got to learn this from our books.”

He also asked Abu Talib to send the boy back to Makkah and not to take him to Syria for fear of the Jews. Abu Talib obeyed and sent him back to Makkah with some of his men servants.

[Ibn Hisham 1/180-183; Za’d Al-Ma’ad 1/17]


Nabi yang akan datang adalah seorang YATIM PIATU. Informasi dari pedeta Buhaira.

Bahira and Abu Talib Face-to-Face
After his recognition, Bahira went to our Holy Prophet’s (صلى الله عليه وسلم) uncle, Abu Talib.
The following conversation took place between the two:
“What relation do you have to this child?”
“He is my son”
No, he is not your son because this child’s father is not supposed to be living.
“Yes, you are correct. He is my nephew, not my biological son”.
“Well, what happened to his father?
“He passed away while this child’s mother was pregnant.”
“Yes, you have told the truth.”


Read more :

The Young Muhammad (saw) Meeting the Monk Bahira

7. Muhammad as a youth and the trade journeys

Kisah bertemunya Pendeta Buhaira dan Nabi Muhamad SAW ketika berumur 12 tahun dapat ditemui pada buku-buku biografi Nabi SAW dan beberapa hadith.

Kesaksian Pendeta Buhaira adalah salah satu bukti bahwa ada tercatat ciri-ciri Nabi yang akan didatangkan pada naskah-naskah terdahulu sebelum para AHLI KITAB menghapusnya.

LANJUTKAN NUBUAT TENTANG MUHAMMAD SAW DARI KISAH SALMAN AL-FARISI

2 responses to “Part 7A-Kyai Haji Saifuddin Ibrahim-Kebodohan dan Kebohongannya (Muhammad dalam kitab terdahulu-kesaksian pend. Buhaira)

  1. armed tambunan September 14, 2016 at 11:27 am

    Mas bro Alkitab sangat jelas menyatakan,,firman Allah tidak bleh ditambahi dan tdak bleh dikurangi..!dalam hukum ilmu islam,ada pembuangan,penggantian,dan penambahan,islam menyatakan alqur’an kitab yg diwahyukan ke muhammad.pertayaan saya knapa alquran dan hadist saling bertentangan?wahyu macam apa itu,tolong jelaskan saudara.trim’s

    • fdjohan19 September 14, 2016 at 12:01 pm

      Halo Tambunan, inshaAllah ketika ada waktu kita bahas. Thanks.
      1-silahkan dimulai dulu dengan contoh2 pertentangannya.
      2.Sejauh apa pendapat anda ttg segala pertentangan, perubahan2 sebuah kitab suci dapat membatalkan kebenaran pewahyuan?
      3.Seperti apakah sebuah kitab suci yang asli, benar dan original menurut anda?

      Trims. Semua pertanyaan ini berdasarkan kalimat2 pertanyaan anda. Silahkan dijawab dulu supaya saya bisa mengerti prinsip2 anda.

Leave a reply to armed tambunan Cancel reply